Saturday, January 7, 2017

Tarif Baru STNK & Administrasi Pajak Kendaraan 2017


Tarif Baru STNK & Administrasi Pajak Kendaraan 2017



Tarif Baru sebagai Kado Tahun Baru 2017???

Tepat pada hari ini [6/1/17], perubahan tarif kepengurusan administrasi kendaraan mulai berlaku. Mulai dari pembuatan Surat Tanda Kendaraan (STNK) hingga Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) mengalami kenaikan. Kenaikannya mencapai 100-300 persen dari tarif semula.

Kenaikan tarif pengurusan adiministrasi kendaraan mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2016. Peraturan tersebut mencantumkan tentang jenis dan tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berlaku pada Kepolisian Negara Republik Indonesia (RI).

Menteri Keuangan Sri Mulyani menuturkan ada beberapa tarif layanan oleh kementerian/lembaga akan naik di 2017 seiring dengan peningkatan kualitas pelayanan.

Berikut ini Video rincian perubahan tarif pengurusan administrasi kendaraan:





Baca Sumber :


Sosialisasi tarif baru STNK dirasa kurang maksimal. Ada yang belum tahu perincian tarif baru yang sebenarnya diberlakukan untuk penerbitan STNK baru dan perpanjangan, pengesahan STNK, penerbitan Surat Tanda Coba Kendaraan (STCK), bukan pajak.

Tarif baru yang diberlakukan mulai hari ini tersebut memang membuat warga

Perampokan & Pembunuhan di Pulomas | Polisi Rilis Video

Perampokan & Pembunuhan di Pulomas

Terungkap Sudah!!!



Dalam prarekonstruksi yang memperagakan hanya Ius Pane karena Ramlan sudah mati ditembak politi karena melawan saat akan ditangkap. Ius Pane memakai baju tahanan dan memakai topi berwarna coklat dengan tangan diborgol.

Pada adegan ke 54, Ius Pane menutup pintu gerbang setelah mobil yang dibawa Dodi masuk ke dalam pekarangan rumah.

Dalam adegan yang 55, Dodi belum sadar kalau yang membukakan pintu tadi adalah bandit.

Dia baru sadar setelah turun dari mobil. Dia langsung diancam dan dibawa masuk ke dalam rumah lewat pintu samping.

Ramlan menggiring dia ke kamar mandi dan memaksanya masuk bergabung dengan 10 korban yang lainnya.

Usai peragaan Dodi disekap di kamar mandi, polisi melanjutkan prarekonstruksi, tetapi tidak boleh diliput media.

Sebelas korban sampai akhirnya ditemukan di dalam kamar mandi pada hari Selasa (27/12/2016) pagi. Enam orang meninggal dunia yakni Dodi Triono (59), Diona Arika Andra Putri (16 tahun, anak Dodi), Dianita Gemma Dzalfayla (9 tahun, anak ketiga Dodi), Amalia Calista Putri Pahlevi‎ atau Amel (10 tahun, teman Dianita), Sugiyanto, dan Tasrok (40). Sugiyanto dan Tasrok adalah supir.

Kemudian, lima korban selamat yaitu Emi (41), Zanette Kalila Azaria (13 tahun, anak ketiga Dodi), Santi (22), Fitriani (23), dan Windy.




Baca Sumber 






Dalam jumpa pers yang digelar di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan dan dihadiri Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Mochamad Iriawan, Kamis (5/1/2017), polisi menayangkan CCTV di rumah korban Dodi Triono (59) yang merekam detik demi detik kejadian sadis di Pulomas.

CCTV atau kamera pengintai yang ada di rumah tersebut membantu membongkar kasus pembunuhan sadis yang bermotif perampokan itu.

Rekaman CCTV memperlihatkan detail aksi perampokan mulai dari pelaku datang, mengancam dan menyekap para korban, mengambil barang-barang, hingga pelaku meninggalkan lokasi.

Terlihat, setelah berhasil masuk ke halaman rumah korban, Ramlan Butar-Butar Cs (bersama Ridwan Sitorus alias Ius Pane, Erwin Situmorang, dan Alfin Bernius Sinaga) menodong Yanto, sopir korban yang berada di garasi.

Selanjutnya Yanto dibawa masuk ke dalam rumah.

Setelah berada di ruang keluarga, para pelaku mengumpulkan korban lain.

Mereka adalah 3 orang putri Dodi Triono dari istri keduanya, yakni Diona Arika Andra Putri (16), Zanette Kalila Azaria (13), dan Dianita Gemma Dzalfayla (9), teman Gemma, Amel (10), serta tiga orang pembantu dan babysitter.

Kemudian secara bergiliran para korban disekap di dalam kamar mandi kecil di dekat dapur, di bawah tangga.

Saat beraksi, para pelaku juga sempat mengecek setiap ruang kamar di lantai 2.

Sementara seorang sopir lagi, Tasrok dan tuan rumah Dodi Triono yang datang belakangan, menyusul disekap di kamar mandi yang sama.

Akibat penyekapan tersebut, 6 orang dari mereka meninggal dunia.



Sumber :











Selama hampir 18 jam, Ir Dodi Triono bersama anak-anaknya, 4 pembantu, dan 2 sopir disekap oleh Ramlan Butarbutar cs di dalam toilet ukuran 2 x 1 meter persegi. Selama itu, mereka harus bertahan hidup dengan berebut menghirup oksigen.

"Sebelas korban itu pukul 14.42 WIB (Senin, 26 Desember 2016) dimasukkan (ke toilet). Besoknya pukul 10.10 WIB bisa dibuka. Itu pertama mereka berebut oksigen untuk bertahan hidup," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (5/1/2017).

Saat disekap di toilet dalam keadaan terkunci, Ir Dodi dan dua orang sopirnya, Tarso dan Yanto, mematahkan gagang pintu. Harapannya, pintu bisa berlubang, sehingga ada sedikit udara masuk ke dalam toilet.

"Pak Dodi sempat mematahkan gagang pintu. Itu keterangan pembantu, yang saya sangka dipatahkan pelaku. Dia coba patahkan gagang pintu biar berlubang, sehingga ada udara masuk," imbuhnya.

Selain itu, mereka berusaha bertahan hidup dengan meminum air dari keran toilet. "Lalu mereka meminum air ledeng supaya tidak dehidrasi," ungkapnya.

Toilet itu sendiri tidak memiliki ventilasi. Sedangkan exhaust fan di dalam toilet tidak menyala karena Ramlan Butarbutar cs tidak menghidupkan lampu kamar mandi.

Udara di dalam toilet yang dijejali 11 korban pun begitu pengap. Udara sangat sedikit sekali bagi korban untuk dihirup. Satu per satu korban tewas berjatuhan. Mereka tidak kuat bertahan karena kurangnya oksigen.

Di tengah situasi itu, Zanette Kalila Azaria (13) atau Anet tiba-tiba menjerit kesakitan. Dia digigit oleh kakaknya, Diona Arika Putri (16), yang akhirnya tewas dalam peristiwa itu.

"Lalu (ada yang) mendengar suara jeritan Anet karena digigit Diona, agar supaya tetap hidup. Dan itu dibenarkan Anet saat pemeriksaan melalui ibunya. Ibunya mengerti bahasa Anet," lanjutnya.

Dodi dan kedua sopirnya berusaha mendobrak pintu hingga mematahkan gagang pintu toilet. Namun usaha mereka sia-sia.

"Tidak bisa (didobrak). Kalau bisa dibuka, ya dibuka. (Pintu) itu kuat sekali," tutup Iriawan.

Hingga akhirnya enam orang tewas. Mereka adalah Dodi, Diona Andra Putri (putri pertama Dodi dari mantan istri kedua), Dianita Gemma Dzalfayla (9 tahun, putri ketiga Dodi dari mantan istri kedua), Amalia Calista (teman Gemma), serta dua sopir Dodi bernama Yanto dan Tarso. 

Sementara lima korban lainnya selamat. Mereka adalah Anet (putri kedua Dodi dari mantan istri kedua) dan empat pembantu, yakni Santi, Fitriyani, Emi, dan Windi.



Sumber : 




Sidang Ke-Empat Sidang Kasus Dugaan Penistaan Agama


Sidang Ke-Empat Sidang Kasus Dugaan Penistaan Agama 

Gubernur Non Aktif "Ahok" Berlangsung 11 Jam

Sidang Ke-Empat Kasus Dugaan Penistaan Agama


Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok heran Sekretaris Jenderal Front Pembela Islam DKI Novel Chaidir Hasan melaporkan dirinya terkait dengan dugaan fitnah “Fitsa Hats”. Setelah penyelidikan awal dilakukan Kepolisian Daerah Metro Jaya, kasus tersebut dinyatakan layak untuk diproses. Kepolisian berencana memanggil saksi-saksi, termasuk Ahok.


"Ya, proses hukum saja kalau mau laporkan. Itu, kan, yang jadi masalah di polisi, di Bareskrim Polri," kata Ahok saat blusukan ke Jalan Agung Raya I, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat, 6 Januari 2017.

Ahok mengatakan dia tidak mempermasalahkan jika sampai harus kembali berurusan dengan polisi. Pasalnya, kata Ahok, istilah “Fitsa Hats” yang akhirnya merebak ke media sosial bukan karena kehendak dirinya. 




Sebelumnya, Novel Chaidir Hasan melaporkan Ahok ke Polda Metro Jaya, Kamis, 5 Januari 2017. Novel menilai Ahok telah memfitnah dirinya dengan sengaja mempelesetkan Pizza Hut menjadi Fitsa Hats. Istilah tersebut disampaikan Ahok setelah menjalani sidang keempat dugaan kasus penodaan agama Islam di Auditorium Kementerian Pertanian.

Novel menuding Ahok mencampuri urusan pribadinya yang tidak berkaitan dengan materi yang dia sampaikan saat bersaksi dalam persidangan. "Itu kan enggak apa. Memang dia tulis begitu, kok. Masak, kamu kerja segitu lama, enggak tahu tulis (Pizza Hut) yang betul," ujar Ahok. 


Ahok menuturkan dia sebetulnya tidak begitu mempermasalahkan kesalahan istilah yang kini menjadi populer itu. Namun Ahok melihat banyak kesalahan yang ditemukan dalam berita acara pemeriksaan dari saksi pelapor yang dihadirkan oleh jaksa penuntut umum. 

"Kami enggak mempermasalahkan (istilah 'Fitsa Hats'). Namun biasanya, kan, pengalaman waktu kita baca riwayat hidup semua itu diisi dari yang bersangkutan," kata Ahok.

Selain Novel, Ahok mempersoalkan saksi pelapor lainnya, yaitu Gus Joy. Dalam persidangan, Gus Joy justru memberikan keterangan yang meragukan. Sebelumnya, Gus Joy mengaku sebagai advokat. Namun, setelah ditelusuri, dia tidak pernah disumpah untuk menjadi seorang advokat. Belum lagi soal keterangan riwayat pendidikannya yang sebagian besar ia katakan “lupa”. 

"Kami melihat, masak ada yang mengaku advokat, tapi lulus SD dia lupa kapan. Lulus SMP dia lupa kapan. Lulus SMA lupa kapan. Terus dia bilang, ada laporan dari warga Kepulauan Seribu, ada SMS atau telepon. Siapa yang telepon? Dihapus. Jadi kami bilang, kamu tanya pengacara, deh," tutur Ahok.

Sumber :



Novel menjadi sorotan karena panggilan Habib yang digunakannya. Sebagian masyarakat mempertanyakan panggilan Habib Sekjen DPP Front Pembela Islam (FPI) tersebut. Novel dianggap asal menyematkan Habib di depan namanya.


Apalagi setelah diketahui organisasi pencatat keturunan Nabi Muhammad SAW, Rabitah Alawiyah, sebelumnya menyatakan Novel bukanlah seorang habib atau keturunan langsung Rasulullah.

Saat dikonfirmasi, Novel mengatakan, tak mempermasalahkan pernyataan dari pihak Rabithah Alawiyah. Nama Habib sendiri, kata dia, merupakan pemberian orangtuanya sejak dia lahir.

"Masalah itu bukan kapasitas saya. Yang jelas saya terlahir dengan nama Habib," ucap Novel kepada Liputan6.com, pada Rabu, 4 Januari lalu.

Untuk membuktikan ucapannya, Novel memperlihatkan foto Kartu Tanda Penduduk (KTP) miliknya.

"Sudah ane foto," ujar Novel FPI melalui WhatsApp, Kamis 5 Januari 2017 malam. Tak berselang lama, foto KTP Novel pun terlihat.


KTP Habib Novel Chaidir Hasan Bamukmin.Rupanya, nama Habib memang ada di depan nama Novel. Dalam KTP itu tertulis nama Habib Novel Chaidir Hasan. Namun, tidak ada nama Bamukmin.

Terkait ini, Novel mengaku itu merupakan nama marga dari orangtuanya. "Itu nama marga atau fam," kata Novel.

Dalam KTP yang berlaku seumur hidup itu tertulis, Novel lahir di Jakarta, 15 Desember 1972. Beralamat di Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Tertulis juga pekerjaannya sebagai ustadz atau mubaligh.


Sumber :



Friday, January 6, 2017

Upin Ipin - Animasi Terakhir | Kompilasi Favorit Terbaik

Upin Ipin - Animasi Terakhir | Kompilasi Episod Terbaik









Untuk artikel bisa untuk membeli Buku, Komik, VCD/DVD Original
Berikut video Kompilas Favorit Terbaik Musim 2016














Sumber :